Kegiatan Satwa Berkuda ini adalah realisasi hasil kerjasama antara Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Kepolisian Republik Indonesia, khususnya bidang kegiatan kebhayangkaraan. Mengenai kuda-kuda tersebut, kuda yang dipergunakan adalah milik Polri yang dikelola oleh Subdit Satwa Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Bogor. Adapun jenis kuda yang digunakan adalah jenis kuda Australia. Bisa dibayangkan tingginya bisa mencapai lebih kurang 1,5 meter hingga 2 meter. Dan coba bayangkan betapa gagahnya kita bila sudah berada diatas pelana dan siap mengendalikan kuda. Bilamana Kakak-kakak datang ke kandang kuda tersebut disana terdapat daftar nama-nama kuda, usia hingga nama Aswasada (Jocky). Pemberian nama-nama kuda-nyapun disesuaikan dengan tabiat maupun bentuk fisiknya. Contohnya : Semua Heran, Gerbong, Brekeden, Liberty, Cantik, Arizona dan lain sebagainya. Seperti halnya dengan nama kuda "Semua Heran", kenapa diberi nama "Semua Heran"?, konon hingga sampai saat ini bilamana kuda ini diajak latihan dimanisi, dia berlari dengan perlahan, bahkan terkesan agak malas jika diajak latihan. Akan tetapi bila keluar dari manisi dan diajak berpatroli dia berlari dengan sangat kencang bahkan mendahului teman-teman lainnya. Jadi semua orang pada heran. Lain halnya dengan "Gerbong", kuda ini diberi nama demikian karena bentuknya yang sedikit agak panjang bila dibandingkan dengan kuda-kuda yang lain. Hal penting yang perlu diketahui dalam menunggang kuda adalah mengenai jepitan kaki kita terhadap tubuh kuda. Pedal atau bekhel adalah pelengkap untuk menaruh posisi kaki kita, namun bilamana jepitan tidak kuat kemungkinan terjatuh tetap ada. Jadi bilamana Kakak-kakak mungkin suatu saat naik kuda di Parang Tritis atau perkebunan teh di puncak tidak perlu takut untuk menunggangnya. Asalkan jepitan kakak-kakak kuat dijamin tidak akan jatuh dari kuda. Pengalaman pada saat Jambore Nasional tahun 1991 di Cibubur, Pasukan Berkuda Saka Bhayangkara ambil bagian pada kegiatan tersebut sebagai Seksi Keamanan. Pada saat rekan saya melakukan patroli di areal bumi perkemahan dengan menggunakan kuda, entah karena jepitannya kurang kencang atau kurang paham mengendalikan kuda (maklum masih yunior) dia tejatuh dari kuda. Ketika rekan saya dan yang lainnya berlari mengejar kudanya yang terlepas apa yang terjadi? Kudanya malah terus berlari menuju kekandangnya yang ada di Cibubur. Memang ingatan kuda boleh dibilang cukup kuat dalam menghapal rute yang dilaluinya. Dalam hal perawatan dan pemberian makan terhadap kuda, mungkin bila kuda tersebut milik pribadi, wow. betapa mahalnya biaya pakan kuda yang harus dikeluarkan. Kuda harus dipelihara dan dirawat setiap hari sepanjang tahun. Untuk menjaga agar kuda tetap sehat dan kuat staminanya dalam melakukan tugas perlu diperhatikan cara pemberian makanan, cara merawat kaki dan kuku, pemeriksaan kesehatannya serta perawatan perlengkapan kuda, kandang kuda dan lapangan latihan. Perawatan dan pemeriksaan kesehatan harian haruslah menjadi kegemaran bagi Aswasada (Penunggang) dan kudanya dalam rangka menjalin hubungan batin yang erat. Penampilan kuda yang sehat pencerminan langsung tindak yang penuh kewajiban dan tanggung jawab Aswasada terhadap kudanya. Kuda termasuk hewan herbivora, artinya hewan pemakan tumbuh-tumbuhan atau rumput sebagai makanan pokok, disamping harus diberi makanan penguat seperti dedak padi, jagung pecah, gabah pecah kulit, atau oak, kacang hijau, bungkil dan kalau ada wheat. Baik untuk kuda lokal (Indonesia) maupun kuda ras (seperti kuda Australia/ Thorougbred) masing-masing membutuhkan makanan yang tepat menghasilkan kalori, protein, vitamin dan mineral yang cukup untuk keperluan hidup dan kerja. Susunan makanan untuk kuda lokal (Indonesia) tidak serumit dibanding dengan kuda ras. Bahan makanan pokok seperti rumput hijau di Indonesia hanya cukup mengandung gizi untuk kuda lokal tetapi terlalu "miskin" untuk kuda ras nilai gizinya. Pengganti rumput lokal dapat dengan rumput Muangthai untuk kuda ras. Disamping pemberian rumput hijau perlu diberikan makanan penguat seperti dedak, jagung, bungkil, kacang hijau yang mudah didapat di Indonesia. Sedang untuk kuda ras dedak, gabah diganti dengan bran, oak dan diberi wheat yang mana ketiga bahan makanan penguat tersebut harus diimpor. Disamping itu tepung tulang, garam, dan vitamin perlu diberikan. Wah, banyak yang harus diketahui jika kita ingin belajar menunggang kuda. Tapi yang jelas naluri kuda juga tajam dalam membaca tingkah laku kita dalam menghadapi kuda. Kuda akan tahu bilamana kita takut-takut untuk menunggang dan dia malah bertingkah enggan untuk ditunggang. Tetapi sebaliknya, bila kita berani dan menunjukkan kasih sayang kita terhadap kuda, dia akan menurut dan enak untuk ditunggang. Berani terima tantangan.? Seperti di iklan rokok Marlboro.? Datang dan nikmati kebebasan diatas punggung kuda.! Gagah Man. - M. Luthfi Arifianto -
Selasa, 13 Oktober 2009
Sub Krida Paskud
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar